Sukabumi - Acara Milangkala Ke-11 Kampung Budaya Cirawa Nyalindung, dimeriahkan dengan pertandingan sepak bola Ibu-ibu juga dimeriahkan dengan berbagai pagelaran seni sunda diantaranya silat pasangiri, jaipong dan wayang golek.
Tamu undangan Calon Wakil Bupati Kabupaten Sukabumi pasangan AA, disambut dengan upacara adat oleh masyarakat kampung budaya itu sendiri.
Baca juga:
Tony Rosyid: Siapa Dibalik Partai Prima?
|
Acara akan berlangsung selama tiga hari yang dimulai hari ini Jumat 04 Oktober 2024, dan puncak acara akan ditutup dengan pagelaran pentas seni wayang golek semua Acara menggunakan hasil gotong royong masyarakat kampung budaya itu tersendiri.
Andreas Calon Wakil Bupati Kabupaten Sukabumi No urut 2 penuhi undangan kampung budaya Cirawa dirinya mengatakan, saya sangat berterimakasih atas sambutan pada pihak kami dimana masyarakat sangat antusias menyambut kedatangan kami.
Baca juga:
Tony Rosyid: Anies, JIS, No Rasis
|
Selain itu, Andreas juga menekankan harus bisa menjaga memelihara dan Melestarikan seni dan budaya sunda ini merupakan warisan yang harus betul-betul terpelihara. Sehingga tetap bisa menjadi pemersatu seperti sekarang ini masyarakat cirawa tetap menganut tata kelola berbasis gotong royong semoga bisa menjadi warisan untuk anak cucu kita kedepannya, " singkatnya.
Ketua panitia, Asep Sutisna mengungkapkan, kegiatan ini dimaksudkan untuk menguatkan dan mengembangkan Kampung Budaya Cirawa yang sudah tumbuh sejak lama.
"Di kampung ini pusatnya para wiyaga, pusatnya para seniman sunda tradisional, yang tumbuh dan berkembang dengan sikap gotong royong yang sudah terbina dengan baik, " ujarnya.
Ebo menambahkan, rangkaian kegiatan Ulang tahun Kampung Budaya Cirawa diisi dengan penampilan berbagai seni Sunda, diantaranya upacara adat, wayang golek, pencak silat, seni karawitan, jaipongan, sawer pupuhu. Bahkan tahun ini dimeriahkan pula dengan turnamen sepak bola wanita yang diikuti club sepak bola wanita dari desa lainnya.
Baca juga:
Tony Rosyid: Partai Ummat Bermanuver
|
"Kegiatan ini murni dibiayai dengan swadaya masyarakat, tdak ada sumbangan dari pihak manapun. Ini didasari dengan kemandirian warga masyarakat yang sudah terbentuk dengan sikap gotong royong. Kebersamaan dan rasa tanggung jawab warga terhadap lingkungan sudah terbina sejak lama dengan baik, " ungkapnya.